Predator Sebelum Zaman Dinosaurus


Tengkorak Pampaphoneus biccai
Ada predator yang hidup sebelum zaman dinosaurus. Fosil predator yang masuk golongan reptil tahun itu ditemukan di wilayah peternakan di dataran Rio Grande do Soul, bagian selatan Brazil.

Nama reptil predator itu adalah Pampaphoneus biccai dan hidup sekitar 265 juta tahun lalu. Spesies itu masuk dalam golongan Dinocephalian, anggota famili Anteosaurus serta eksis 40 tahun sebelum Dinosaurus merajai.

Spesies yang berukuran sebesar anjing ini hidup di benua raksasa purba yang dikenal dengan Pangaea. Spesies ini sebelumnya diduga hidup hanya di wilayah yang kini termasuk Cina, Rusia, Afrika Selatan dan Kazakhstan. Tapi, ternyata persebarannya lebih luas.

Juan Carlos Cisneros, ilmuwan Federal University of Piaui di Teresina, Brazil, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (18/1/2012) mengungkapkan, "Fosil ini adalah anggota Anteosaurus dan memberi bukti persebaran luas dinocephalian di Pangaea."

Cisneros percaya bahwa dataran yang minim hambatan pada masa itu mendukung persebaran spesies ini ke Laurasia dan Gondwana, area paling utara dari Pangaea. Ini menjadikan spesies ini cukup tersebar luas.

Ilmuwan percaya, spesies ini musnah pada masa Permian (299 juta-251 juta tahun lalu). Seluruh ekosistem saat rusak dan spesies musnah dalam katastropi letusan gunung berapi yang bertahan 500.000 tahun. Hanya 5 persen spesies yang tersisa.

Fosil predator purba ini ditemukan berkat pengamatan dengan Google Map yang diikuti dengan penggalian langsung di lokasi. Penemuan dipublikasikan di  Proceedings of the National Academy of Sciences bulan ini.

sumber:
- Kompas.com
- Daily Mail
more...

Ditemukan Monyet Yang Dianggap Punah


Lagur abu-abu (Presbytis hosei canicrus)
Ilmuwan yang meneliti hutan hujan tropis di Indonesia menemukan kembali spesies monyet besar dan berwarna abu-abu yang diduga telah punah. Mereka menemukan kembali Langur abu-abu (Presbytis hosei canicrus) yang memiliki wajah hitam dengan bulu-bulu halus di bagian leher yang berwarna abu-abu.

Penemuan itu tak disengaja. Tim sebenarnya sedang memasang kamera jebakan untuk menangkap gambar orangutan, leopard, dan lainnya di hutan Wehea, bagian timur Kalimantan, Juni 2011. Tak disangka, grup monyet yang tak pernah dijumpai sebelumnya muncul.

Penemuan itu menantang tim ilmuwan yang dikepalai oleh Brent Loken dari Simon Fraser University di Kanada. Mereka tak punya foto langur abu-abu. Satu-satunya yang dimiliki adalah sketsa dari museum. "Kami gembira luar biasa mengetahui fakta bahwa ternyata monyet jenis ini masih ada, juga bahwa ini didapati di Wehea," kata Loken seperti dikutip AP, Jumat (20/1/2012).

Langur yang memiliki ciri mata agak tertutup dan hidung serta bibir yang berwarna sedikit pink ini dipercaya tersebar di Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Thailand. Namun, sebelumnya dinyatakan bahwa jenis ini sudah punah.

Aktivitas pembakaran hutan, konversi lahan, dan pertambangan diduga menjadi sebab jenis ini makin sulit ditemukan. "Bagi saya, penemuan monyet ini adalah representasi betapa banyaknya spesies yang ada di Indonesia," ucap Loken.

"Ada banyak satwa yang ciri khas dan sebarannya sangat sedikit kita ketahui menghilang begitu cepat. Rasanya, banyak jenis satwa ini akan punah dengan cepat," tambah Loken.

Sebagai langkah lanjut dari penemuan ini, ilmuwan akan meneliti lebih jauh jumlah langur abu-abu yang ada di wilayah seluas 38.000 hektar. Sejumlah ilmuwan internasional dan dari Indonesia akan terlibat. "Kita akan coba sebisa mungkin. Namun, ini seperti berpacu melawan waktu," kata Loken.

Pakar primata yang tak tergabung dalam studi ini, Erick Meijaard, menyatakan dukungan terhadap upaya para ilmuwan. "Ini adalah spesies yang penuh teka-teki," katanya.

Meijaard mengungkapkan, langur abu-abu dipercaya merupakan subspesies dari monyet daun Indonesia (Presbytis hosei) yang juga terdapat di wilayah Malaysia di Borneo. Namun, ada dugaan bahwa langur abu-abu adalah spesies yang berbeda.

"Kami berpikir bahwa mungkin ini spesies yang berbeda. Ini menjadikan penemuan di Kalimantan ini jauh lebih penting," kata Meijaard.

sumber:
- kompas.com
more...

Bertahan di Rumah Kala Banjir Datang

Jika rumah anda bertingkat, tinggal sementara di lantai atas dapat dijadikan pilihan ketika banjir datang

Jika air yang masuk ke dalam rumah terhitung dangkal dan diperkirakan surut dalam beberapa hari, ada bisa memanfaatkan lantai atas rumah sebagai tempat mengungsi sementara.
Lantas apa saja yang harus disiapkan agar kegiatan "evakuasi" bisa lebih efektif ?




Amankan Lantai Bawah

Sebisa mungkin kosongkan lantai bawah rumah ada dengan cara memindahkan furnitur ke lantai atas. Utamakan furnitur yang mudah diangkat dan lebih berpotensi cepat rusak jika terkena air seperti sofa dan perabot berbahan kayu olahan (multipleks atau plywood),
Jangan lupa pindahkan juga perangkat elektronik seperti televisi, pengeras suara, kipas angin dan sebagainya. Pastikan tidak ada kabel listrik yang masih tercolok dan tutup kontak rapat-rapat dengan lakban.

Cegah Binatang Masuk
Ketika banjir melanda, binatang-binatang seperti semut, kecoa, kelabang, dan sebagainya cenderung naik ke permukaan.
Selama tinggal di lantai atas buatlah pertahanan agar binatang tidak mudah naik dari genangan air di lantai bawah. Sebarkan kapur barus di tangga atau perbatasan antara permukaan air dengan wilayah yang kering. Anda juga bisa menggunakan kapur anti-serangga di bagian dinding.

Titip Kendaraan Bermotor
Lebih baik titip mobil atau motor anda di rumah kerabat yang aman dari banjir. Selain itu coba cek tempat penitipan kendaraan di dekat rumah anda. Umumnya usaha penitipan kendaraan beroperasi dan mendapat kepercayaan warga sekitar sebagai tempat menginap bagi mobil atau sepedamotor mereka. Selain murah, kendaraan juga lebih dekat dan mudah diambil ketika diperlukan.

Perhatikan Nutrisi
Tidak usah menggunakan oven atau microwave ketika banjir karena umumnya perumahan yang dilanda banjir terkena pemadaman listrik dari pusat. Lebih baik pindahkan kompor sekaligus tabung gas ke lantai atas untuk memasak. Daripada hanya mengandalkan mie instan, lebih baik bekali "dapur darurat"/ Anda dengan makanan yang mudah diolah namun tetap bernutrisi seperti telur, roti, sarden kaleng, kornet, keju serta makanan ringan seperti biskuit manis. Jangan lup juga untuk menyetok air bersih di galon atau botol.

Siap Siaga
Meski ketinggian air di dalam rumah masih rendah, bukan berarti anda boleh santai-santai. Siapkan diri dan kemasi barang-barang berharga sejak awal agar anda bisa segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika permukaan air terus naik. Jangan tunggu sampai air sudah terlalu naik, karena nyawa anda pun jadi taruhannya. Kalau sudah terjadi, air telah naik tinggi, maka pintu dan jendela yang tertutuppun akan sulit sekali dibuka karena adanya tekanan air dari dalam maupun luar ruangan.

sumber:
>  Tabloid Rumah, 06-19 Januari 2012, 230-X
more...
« »
« »
« »